Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Aceh - Persyarikatan Muhammadiyah

Subulussalam (26/3). Muhammadiyah haruslah selalu mengedepan sentuhan pembaharu di tengah masyarakat melalui program dakwah dan pendidikan yang bernuansa Islami, sebab program tersebut telah dikerjakan oleh Muhammadiyah, seperti mendirikan lembaga Pendidikan yang pertama di Banda Aceh dan Pidie sekitar tahun 1927, yang sekarang berkembang merintis misi dakwah, sosial, pelayanan kesehatan, pendidikan, ketika gerakan Islam lain belum bangkit melakukannya, kata Ketua PW. Muhammadiyah Aceh Dr. H. Aslam Nur,LML, MA,  dalam sambutannya pada Pembukaan Musda 2 Muhammadiyah, 'Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul 'Aisyiyah dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Subulussalam, Kamis 24 Maret 2016 pukul 21.00 Wib di Komplek SMA Muhammadiyah Unggul Subulussalam, dihadapan kurang lebih 350 orang peserta/undangan, yang bertemakan "Gerakan Pencerahan Menuju Subulussalam Berkemajuan".  Karena itu Aslam mengajak pengurus dan kader agar selalu membaca sejarah lahirnya Muhammadiyah dan amal usaha, sebab untuk menjawab semua tuduhan dan sindiran akhir-akhir ini, dengan mudah dapat kita atasi dengan sejarah berdirinya Muhammadiyah dan amal usahanya. Di Subulussalam ini perguruan Muhammadiyah diminati masyarakat, seperti SMP dan SMA unggul Muhammadiyah, kita harapkan dapat dijadikan sebagai penggerak persyarikatan ummat dan menjadi ujung tombak dalam mencerdaskan bangsa, dan penggerak persyarikatan.

Sementara itu Jalaluddin Asisten II Setda Kota Subulussalam mewakili Walikota, mengatakan bahwa kehadiran Muhammadiyah sangat membantu Pemerintah Kota, menurutnya banyak program Muhammadiyah bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti bidang Pendidikan, Kesehatan dan kegiatan sosial lainnya, karena itu melalui Musda 2 ini agar dapat melahirkan program kerja dan rekomendasi sebagai pencerahan untuk Subulussalam yang berkemajuan.

Dalam pelaksanaan Musda 2, terpilih Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Subulussalam sebanyak 9 orang, terdiri dari : 1). dr. H. Syahyuril 33 suara, 2). AAB. Sihabuddin, M.Ag 32 suara, 3). Ilyas, M.Ag  31 suara. 4). Sabaruddin, SPdI  23 suara. 5). H. Gubernudin, S.Pd  22 suara. 6). A. Rahman Daeng 19 suara. 7). Iskanda, Lc, MM  16 suara. 8). Sarbika, SP  16 suara. 9). H. Rusdi Hasan, S.Ip 15 suara.

Rapat Anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah Subulussalam menetapkan dan menyetujui dr. H. Syahyuril sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Subulussalam Periode 2015 - 2020.

Sementara itu Musyawarah Daerah 2 'Aisyiyah Kota Subulussalam terpilih sebagai Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Subulussalam Periode 2015-2020 dr. Hj. Diana Dewi. Terpilihnya Ibu dokter tersebut yang juga merupakan isteri dari Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Subulussalam terpilih (dr. H. Syahyuril).

Kepemimpinan suami isteri (Muhammadiyah dan 'Aisyiyah) kembali terjadi pada pelaksanaan Musyawarah Cabang Muhammadiyah - 'Aisyiyah Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya, Muscab yang dilaksanakan tanggal 20 Maret 2016 (lebih awal dari jadwal yang ditetapkan PP. Muhammadiyah), telah menetapkan H. Yarlis, S.P sebagai Ketua PCM Manggeng Periode 2015-2020, dan Isterinya Hj. Jasmanidar sebagai Ketua PCA  Manggeng Periode 2015-2020. Ini semua  mengingatkan kita pada kepemimpinan awal Muhammadiyah dan 'Aisyiyah, Manggeng dan Subulussalam Aceh mencatat sejarah baru bagi Muhammadiyah. Setelah seratus tahun berlalu, sejarah Muhammadiyah-Aisyiyah berulang di Makassar, Manggeng dan Subulussalam.

Sejarah itu adalah terpilihnya pasangan suami-istri, H. Yarlis, SP-Hj. Jasmanidar, sebagai Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Ketua Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Manggeng Abdya, dr. H. Syahyuril - dr. Hj. Diana Dewi sebagai Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Ketua Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Kota Subulussalam, pertanyaannya siapa menyusul (al/am).

Kategori: Aceh & Nasional

• 2016
• 2015
• 2014
• 2013
• 2012