Berita : Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Aceh


Koopertis Wilayah XIII Aceh Kuliah Umum di AKBID Muhammadiyah Banda Aceh

Sabtu, 14-09-2013

 

Ketua Koordinator Koopertis Wilayah XIII Aceh Prof. Dr. H. Jamaluddin Idris, M. Ed (berdasi) sedang mendengar Sambutan Direktur AKBID Muhammadiyah Banda Aceh Dra. Hj. Eulisa fajriana, M.Kes, didampingi Ketua BPH Drs. H. Muharrir Asy'ari, Lc, M.Ag, dan Wadir I dan III.

 

Banda Aceh (14/9) Ketua Koordinator Koopertis Wilayah XIII Aceh Prof. Dr. H. Jamaluddin Idris, M. Ed, hari Kamis (12/9) bertempat di Aula Lantai IV AKBDI Muhammadiyah Banda Aceh, menyampaikan Kuliah umum kepada 400 san Mahasiswi dan Dosen/Karyawan, serta Ketua BPH AKBID Muhammadiyah Banda Aceh, dengan tema “ Keikutsertaan Perguruan Tinggi Swasta dalam Rangka Penyediaan Tenaga Pendidik AKBID Muhammadiyah Banda Aceh” selama 2 jam.

Prof. Jamal, mengatakan dari 281 Perguruan TinggiSwasta di Aceh, 50 % diantaranya telah kadaluarsaAkreditasi, hanya 50 % yang terakreditasi, dari 50% yang terakreditasi hanya13% yang akreditasinya b dan selebihnya c. Bidan adalah sebuah profesi yang memiliki tugas yang sangat mulia (membantu sesama) memiliki izin/legal dan merupakan tenaga pelayanan terdepan bagi Kesehatan ibu dan anak. Karena itu Ketekunan, kecakapan, keahlian dan kemahiran sangat dibutuhkan dalam profesi ini untuk memenuhi standar mutu.

Prof. Jamal mengatakan, Kepmenkes 369/2007, menetapkan lingkup kerja bidan berada di: Rumah, Masyarakat, RS, Klinik dll. Profesi bidan ini konfrehensif bisa melakukan semua hal yaitu mitra perempuan, pendamping, penolong persalinan ibu, memantau kesehatan ibu dan anak dan pelayanan keuarga berencana.Hasil konggres ICM27 di Brisbane 2005 ‘ kebidanan suatu profesi yang mandiri, profesi yang paling tua dan dihormati didunia. Karenanya Praktek kebidanan modern mencakup komitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara berkesinambungan.

Disamping itu Koopertis juga menyampaikan beberapa standar yang telah ditetapkan, seperti :

1.      Standar isi

2.      Standar proses

3.      Standar kompetensi lulusan

4.      Standar tenaga pendidikan

5.      Standar sarana dan prasarana

6.      Standar pengelolaan

7.      Standar pembiayaan

Koopertis juga memaparkan, bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi yang diharapkan dunia kerja yang pertama adalah kemampuan komunikasi, yang kedua kejujuran atau integritas, dankami yakiminilah yang diutamakan dan diajarkan oleh Lembaga Pendidikan Muhammadiyah atau konsen pada pembentukan karekter peserta didik.

Mahasiswa bidan dididik agar dapat menghadapi persaingan dengan lulusan dari instansi lainnya. Kita melihat dari data kopertis terdapat 32 akbid yang tersebar diseluruh Aceh, merupakan jumlah terbanyak dibandingkan dengan profesi lain. Sehingga persaingan didunia kerja semakin tinggi. Kita berharap kedepan AKBID MuhammadiyahBanda Aceh dapat  melakukan beberapa terobosan untuk menghadapi ini, diantaranya perubahan sistem ajar, dari TCL ke SCL.

Sebelumnya Drs. H. Muharrir Asy’ari, Lc. M. Ag Ketua BPH Akbid Muhammadiyah Banda Aceh, dalam sambutan selamat datang, mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki amal usaha sebanyak 168 buah, yang tersebar diseluruh indonesia. Amal usaha Muhammadiyah lebih besar dibagian pendidikan dan salah satunya adalah Akbid Muhammadiyah Banda Aceh.Sekarang ini bidan dituntut untuk bisa bersaing dalam era globalisasi yang tidak mengenal keterbatasan wilayah, profesi, umur dan suku bangsa.Maka dari itu lulusan AKBIDMuhammadiyah Banda Aceh harus dapat menguasai berbagai bahasa, tehnologi komputer, dan keterampilan lainnya. Ketika saya pergi ke Arab, saya melihat tenaga kesehatan yang saya kira dari Indonesia, ternyata lulusan tersebut berasal dariPhilipina. Saya berharap kedepannya jika kita pergi keluar negri, kita akan banyak menjumpai lulusan dari Indonesia, terutama Lulusan Akbid Muhammadiyah Banda Aceh.Selama ini saya sangat bangga, ketika saya pergi ke Puskesmas atau Rumah Sakit, saya sering disapa oleh tenaga medisdari lulusan Akbid MuhammadiyahBanda Aceh, rasa bangga karena mereka sudah sukses dan tidak lupa dengan seluruh dosen yang pernah mengajar.

Sebelum acara Kuliah Umum telah dilaksanakan acara Pengenalan Program Study Mahasiswa (PPSM) dan Baitul Arqam bagi Mahasiswa Baru tanggal 5 s/d 10 September 2013, tanggal 11 Pertemuan dengan Wali Mahasiswa. (ulya/al)